“MANUSIA DAN KEGELISAHAN”
DISUSUN OLEH:
RISKA
TAMARA - 16216481
KELAS: 1EA22
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017
A.
Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia adalah makhluk sosial
yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karna itu manusia senantiasa
membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.
Mausia diciptakan untuk saling
bersosialisasi dan berinteraksi dan juga saling membantu dalam kehidupan,
karana manusia membutuhkan orang lain dalam kehidupan.
Seorang antropologi indonesia yaitu
Koentjaraningrat,
menyatakan bahwa
masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu
rasa identitas bersama.
B.
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak
tenteram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya),
tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan gelisah,
khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu
pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir
atau takut.
Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahaan. Kegelisahaan
ini, apabila cukup lama hinggap pada manusia, akan menyebabkan suatu gangguan
penyakit. Kegelisahaan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk
merasa bahagia.
Gelisah tergolong penyakit batin, istimewanya penyakit ini dapat menyerang
siapa saja, dari golongan apa,dan bangsa apapun. Bila dibandingkan dengan rasa
takut, daerah operasinya lebih luas. Sebab orang yang pemberani, tak mungkin
diserang oleh rasa takut. Atau orang yang mempunyai obat penangkal takut juga
tidak akan dijamahnya. Umpama orang yang tidak pernah mengerjakan perbuatan
salah sudah pasti tidak akan takut dituntut. Begitu pula seorang yang kaya,
pasti tidak akan takut kelaparan dan sebagainya. Tetapi walaupun benar, kaya,
panda, jujur, dan sebagainya pasti akan terlanda perasaan gelisah.
Rasa gelisah itu sesungguhnya behubungan erat sekali dengan keimanan
seseorang. Jelasnya bisa iman seseorang itu tebal maka tidak akan kejangkitan
penyakit atau perasaan gelisah. Sebab orang yang beriman tebal selalu ingat
kepada Tuhan.
Sigmund freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan
yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik
dan kecemasan moril.
(a)
Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu
pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya alam dunia
luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam
uantuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari
sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk
menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan
tertentu dari lingkungannya.
(b)
Kecemasan Neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya
dari naluriah. Menurut sigmund freud,
kecemasan dibagi tiga macam yakin:
1. Kecemasan yang timbul karna penyeseuaian diri dengan lingkungan, kecemasan
timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, sehingga menekan dan
menguasai ego. Kecemasan ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah yang selalu mengira bahwa sesuatu
yang hebat akan terjadi.
2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia) bentuk khasus dari
phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya
dari obyek yang ditakutkannya.
3. Rasa takut lain ini rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya
secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah
perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari
kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang
dikehendaki oleh diri sendiri meskipun ego dan superego melarangnya.
(c)
Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena
pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri,
benci, dendam, dengki, marah, gelisah, sinta, rasa kurang.
Rasa iri, bneci, dengki, dendam,
itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secra keseluruhan berdasarkan
konsep yang kurang sehat. Oleh karna itu sering alasan untuk iri, bneci,
dengki, itu kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat seperti itu adalah
sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir,
takut, cemas, gelisah, putus asa.
C. Sebab-sebab Orang Gelisah
Sebab-sebab orang
gelisah adalah karna pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu
adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
D. Usaha-usaha mengatasi
kegelisahan
Pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus
bersikap tenang. Dengan sikap tenag kita dapat berfikir tenang, sehingga segala
kesulitan dapat kita atasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin Zainal. 2012. Ilmu Budaya Dasar, Makasar; Anugrah
mandiri.
Bab IX, Hal 160-185. Ilmu Budaya Dasar
Drs. DJOKOWIDAGDHO
Widyo
Nugroho dan Achmad Muchji. Ilmu Budaya
Dasar, Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar