Sabtu, 31 Desember 2016

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

“MANUSIA DAN KEGELISAHAN



DISUSUN OLEH:
RISKA TAMARA - 16216481
KELAS: 1EA22
  
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016/2017

                               
A.   Pengertian Manusia
   Secara bahasa manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karna itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.

   Mausia diciptakan untuk saling bersosialisasi dan berinteraksi dan juga saling membantu dalam kehidupan, karana manusia membutuhkan orang lain dalam kehidupan.

   Seorang antropologi indonesia yaitu Koentjaraningrat,
menyatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

B.   Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tenteram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan artinya perasaan gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.
Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahaan. Kegelisahaan ini, apabila cukup lama hinggap pada manusia, akan menyebabkan suatu gangguan penyakit. Kegelisahaan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Gelisah tergolong penyakit batin, istimewanya penyakit ini dapat menyerang siapa saja, dari golongan apa,dan bangsa apapun. Bila dibandingkan dengan rasa takut, daerah operasinya lebih luas. Sebab orang yang pemberani, tak mungkin diserang oleh rasa takut. Atau orang yang mempunyai obat penangkal takut juga tidak akan dijamahnya. Umpama orang yang tidak pernah mengerjakan perbuatan salah sudah pasti tidak akan takut dituntut. Begitu pula seorang yang kaya, pasti tidak akan takut kelaparan dan sebagainya. Tetapi walaupun benar, kaya, panda, jujur, dan sebagainya pasti akan terlanda perasaan gelisah.
Rasa gelisah itu sesungguhnya behubungan erat sekali dengan keimanan seseorang. Jelasnya bisa iman seseorang itu tebal maka tidak akan kejangkitan penyakit atau perasaan gelisah. Sebab orang yang beriman tebal selalu ingat kepada Tuhan.
Sigmund freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.

(a)   Kecemasan obyektif
   Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya alam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam uantuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.
  
(b)  Kecemasan Neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut sigmund freud, kecemasan dibagi tiga macam yakin:
1.    Kecemasan yang timbul karna penyeseuaian diri dengan lingkungan, kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan ini menjadi sifat dari seseorang yang  gelisah yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
2.    Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia) bentuk khasus dari phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.

3.    Rasa takut lain ini rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh diri sendiri meskipun ego dan superego melarangnya.

(c)       Kecemasan Moril
   Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, sinta, rasa kurang.
   Rasa iri, bneci, dengki, dendam, itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secra keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Oleh karna itu sering alasan untuk iri, bneci, dengki, itu kurang dapat dipahami orang lain.
    Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, putus asa.

C.  Sebab-sebab Orang Gelisah
  Sebab-sebab orang gelisah adalah karna pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.

D.  Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenag kita dapat berfikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.












DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zainal. 2012. Ilmu Budaya Dasar, Makasar; Anugrah mandiri.
Bab IX, Hal 160-185. Ilmu Budaya Dasar Drs. DJOKOWIDAGDHO
Widyo Nugroho dan Achmad Muchji. Ilmu Budaya Dasar, Gunadarma



Tidak ada komentar:

Posting Komentar