Asset
tetap
(plant assets) adalah
sumber
daya
yang memiliki
tiga
karakteristik
: memiliki
bentuk
fisik
(bentuk
dan
ukuran
yang jelas),
digunakan
dalam
kegiatan
operasional,
dan
tidak
untuk
dijual
kekonsumen.
Asset
ini
bisa
dinamakan
dengan
property,
pabrik,
dan
peralatan. Asset
dalam
kelompok
ini
diharapkan
dapat
memberikan
manfaat
lebih
dari
satu
tahun
bagi
perusahaan.
Kecuali
tanah,
asset tetap
memiliki
nilai
yang semakin
menurun
seiring
dengan
masa
manfaatnya.
MENENTUKAN
HARGA PEROLEHAN ASET TETAP
Prinsip
biaya
mengharuskan
asset tetap
dicatat
pada
harga
perolehannya.
Penetapan
prinsip
biaya
ini
akan
dilakukan
pada
beberapa
kelompok
utama
dari
asset tetap
seperti
pada
berikut.
1.
Tanah
2.
Pengembangan
Tanah
3.
Bangunan
4.
Peralatan
DEPRESIASI
Depresiasi
merupakan
proses alokasi
biaya,
bukan
penilaian
aset.
Depresiasi yaitu istilah yang digunakan untuk mengalokasikan harga perolehan
aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan
sistematis.
Faktor-faktor dalam perhitungan depresiasi :
1.
Harga
perolehan
2.
Masa
manfaat
3.
Nilai
sisa
METODE
DEPRESIASI
Depresiasi
secara
umum
dapat
menggunakan
beberapa
metode
berikut
:
1.
Garis
ukur
: Depresiasi besarnya
sama
untuk
setiap
tahun
masa
manfaat
aset.
2.
Unit
aktivitas Masa
manfaat
dinyatakan
dalam
total unit produksi
atau
tingkat
penggunaan
aset,
dan
bukan
dalam
satuan
waktu.
3.
Saldo
penurunan
: Metode
saldo
menurun
(declining-balance method) menghasilkan
beban
depresiasi
tahunan
yang terus
menerus
selama
masa manfaat
aset.
PERUBAHAN
PERIODE DEPRESIASI
Untuk
menentukan
beban
depresiasi
tahunan
yang baru,
pertama-tama
kita
dapat
mengitung
biaya
yang dapat
disusutkan
dari
aset
tersebut
pada
saat
perubahan
dilakukan.
Kemudian
kita
akan
mengalokasikan
perubahan
depresiasi
ini
untuk
sisa
masa manfaat
aset
tersebut.
PENJUALAN
ASET TETAP
Pada
pelepasan
yang disebabkan
penjualan,
nilai
buku
asset akan
dibandingkan
dengan
uang
yang diterima
dari
hasil
penjualan.
Jika
uang
yang diterima
dari
hasil
penjualan
lebih
besar
dari
nilai
buku
asset tetap,
maka
terjadi
keuntungan
atas
pelepasan
asset. Jika
uang
yang diterima
dari
hasil
penjualan
lebih
kecil
dari
nilai
buku
asset tetap,
maka
terjadi
kerugian
atas
pelepasan
asset.
2.
SUMBER DAYA ALAM
Sumber
daya
alam
(natural resources) mencangkup
sumber
daya
yang diatas
tanah
dan
cadangan
dibawah
tanah
seperti
minyak,
gas, dan
mineral lain.
Harga
perolehan
sumber
daya
alam
adalah
harga
yang dibutuhkan
untuk
memperoleh
sumber
daya
tersebut
dan
seluruh
persiapan
untuk
membuat
asset tersebut
siap
digunakan.
Untuk sumber
daya
yang telah
ditemukan,
seperti
barang
tambang
yang telah
ada,
harga
perolehannya
adalah
harga
yang dibayar
untuk
property tersebut.
Alokasi
biaya
untuk
sumber
daya
alam
sehingga
dapat
dibebankan
secara
rasional
dan
sistematis
selama
masa manfaat
sumber
daya
tersebut
dinamakan
deplesi
(depletion).
3.
ASET TIDAK BERWUJUD
Asset
tidak
berwujud
(intangible assets) adalah
hak,
keunggulan,
dan
keuntungan
kompetitif
yang dihasilkan
dari
kepemilikan
atas
asset jangka
panjang
dan
tidak
memiliki
bentuk
secara
fisik.
Bukti
adanya
kepemilikan
atas
asset tak
berwujud
dapat
berupa
bentuk
perjanjian
kontrak
ataupun
lisensi.
Asset
tak
berwujud
dapat
berupa
:
1.
Hak
yang
diberikan
pemerintah,
seperti
paten, hak
cipta,
dan
merek
dagang.
2.
Pengambilalihan
usaha
lain, dimana
harga
pembelian
mencakup
pembayaran
untuk
atribut-atribut
menguntungkan
(kelebihan)
milik
perusahaan
yang diambil
alih
(dinamakan
dengan
goodwill).
3.
Perjanjian
monopoli
secara
khusus,
yang biasa
timbul
karena
perjanjian
kontrak
antara
dua
pihak seperti
waralaba
(frinchise)
dan
sewa
guna
usaha
(leasing).
4.
Beberapa
asset
tak
berwujud
yang dikenal
luas
adalah
hak
paten dari
Intel, waralaba
dari
McDonald’s, hak
merek
dari
Kentucky fried chikend
milik
kol.
Sander.
AKUNTANSI
UNTUK ASET TIDAK BERWUJUD
Asset
tak
berwujud
dicatat
pada
harga
perolehannya.
Harga
perolehan
atas
asset tak
berwujud
harus
dialokasikan
sepanjang
masa
manfaat
asset tersebut,
diasumsikan
masa
manfaatnya
terbatas.
Jika
masa
manfaat
asset tersebut
tidak
terbatas,
harga
perolehan
asset tak
berwujud
harusnya
tidak
dialokasikan.
pada
saat
pelepasan,
nilai
buku
asset tak
berwujud
akan
dihapuskan,
dan
jika
terdapat
keuntungan
atau
kerugian
akibat
pelepasan
tersebut,
akan
dicatat.
MACAM-MACAM
ASET TIDAK BERWUJUD
1. Hak
paten
(patent) adalah
hak
istimewa
yang diberikan
untuk
memproduksi,
menjual,
ataupun
pengendalian
lain selama
20 tahun
dari
tanggal
pemberian
hak
tersebut.
2. Hak
cipta
(copyrights) adalah
hak
yang diberikan
oleh
pemerintah
pusat
kepada
pemilik
hak
istimewa
untuk
memproduksi
ulang
atau
menjual
hasil
karya
yang bernilai
seni
atau
yang dapat
dipublikasikan.
3. Merek
dagang
(trademark) atau
hak
merek
(trade name) adalah
kalimat,
lagu,
atau
symbol yang identik
dengan
bagian
tertentu
dari
perusahaan
atau
produknya.
4. Waralaba
adalah
perjanjian
kontrak
dimana
pemilik
waralaba
atau
pewaralaba
(franchisor) memberikan
hak
kepada
pembeli
waralaba
atau
terwaralaba
(franchisee) untuk
menjual
berbagai
produk,
menyediakan
jasa,
atau
menggunakan
merek
dagang
atau
hak
merek.
5. Goodwill
adalah
nilai
seluruh
hal-hal
istimewa
yang berkaitan
dengan
perusahaan.
Biasanya
nilai
asset tak
berwujud
yang terbesar
dalam
neraca
perusahaan
adalah
goodwill
6.
Analisis yaitu kita
dapat
menganalisis
tingkat
efesiesi
penggunaan
asset yang dimiliki
perusahaan
untuk
memperoleh
pendapatan.
trimakasih sangant membantu :)
BalasHapus